Kebijakan
pemerintah tentang pendidikan masih menjadi sebuah isu yang perlu di
pertanyakan kembali. Dalam beberapa tahun ini, pemerintah memberitakan tentang
proyek pendidikan berkarakter melalui kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang
notabene merupakan sebuah proses untuk memaksimalkan karakter anak, agar mampu
bersaing dalam dunia kerja. Dimana dunia kerja memang masih menjadi dunia yang
sulit untuk dicapai dalam pendidikan. Kurikulum 2013 ini bisa menjadi sebuah
kurikulum yang memang menjadi strategi sebuah negara untuk menghadapi pasar
dunia. Bahkan kurikulum ini diharapkan mampu untuk menjadi sebuah sikap untuk
mengatasi permasalahan bangsa yang semakin tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada.
Kurikulum
menurut beberapa pengamat pendidikan merupakan kaidah-kaidah yang ada di
masyarakat yang kemudian diterapkan kedalam pendidikan kita. Dalam sebuah
pendidikan yang berbasis masyarakat yang bersifat sosial. Kurikulum 2013 ini
juga merupakan sebuah strategi negara dalam menghadapi globalisasi yang ada di
dunia.
Kurikulum
2013 ini dilatar belakangi oleh adanya beberapa pelajar yang mengalami
kehilangan jati diri. Banyaknya siswa yang tawuran, tidak peduli dengan keadaan
lingkungan adalah latar belakang dari sebuah pendidikan ini. Bahkan dalam kehidupan masyarakatnya
siswa juga mengalami kehilangan untuk mendapatkan sebuah peluang dari kehidupan
sosialnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah mencoba untuk
menjalankan sebuah kurikulum yang dapat memecahkan masalah tersebut. Selain itu
juga dalam membuat sebuah keamanan yang nyata dalam masyarakat. Kemudian dalam
mempertahankan sebuah keamanan serta menciptakan sebuah pendidikan yang
mempunyai karakter ini memang perlu untuk mendapatkan posisi-posisi yang masih
mendapat tempat sedikit dalam sebuah pelajaran di sekolah-sekolah. Pendidik
cenderung lebih menyukai pembelajaran tersendiri untuk mengajarkan pendidikan
dibandingkan mengajarkan berdasarkan kurikulum 2013 ini. Karena dalam kurikulum
2013 ini masih belum bisa di pastikan keefektifannya dalam pembelajarannya.
Bahkan
kurikulum 2013 ini cenderung sebagai pemanis untuk sebuah pendidikan. Selain
itu kurikulum 2013 ini juga mempunyai jam belajar yang cenderung memakan waktu
untuk anak sekolah dasar. Dimana pada dasarnya anak-anak lebih suka bermain
dibandingkan belajar secara terus menerus. Anak akan merasa mudah bosan untuk
belajar ketika jam belajarnya bertambah panjang di bandingkan biasanya.
Jam
belajar yang panjang juga membuat pelajar sekolah dasar juga akan merasa
mendapatkan tekanannya dalam beberapa mata pelajaran khusus. Misalkan sebuah
pelajaran matematika, yang mana pada mata pelajaran ini memberikan sebuah
materi yang sedikit rumit. Matematika yang memusingkan kepala diajarkan kepada
siswa sekolah dasar ini rata-rata diajarkan selama 5-6 jam dalam seminggu. Jadi
dalam 1 hari pelajaran ini diajarkan selama 1 jam. Dapat dikatakan pelajaran
matematika adalah dasar sebagai kunci sukses dalam masyarakat ekonomi. namun,
pengajarannya juga perlu untuk diperhatikan.
Kekuasaan Kurikulum
2013
Dalam
kurikulum 2013 belas memang mempunyai latar belakang yang begitu kompleks.
Namun dalam kurikulum 2013 ini, bisa dilihat jurusan yang bisa diajarkan yang
menuju pada proses pembuatan tenaga kerja baru untuk asing. Dimana dalam
beberapa tahun kedepan indonesia akan menyiapkan lahan untuk para perusahaan
asing masuk kedalam sebuah negara.
Maka
untuk menyiapkan hal tersebut negara membuat sebuah pendidikan yang di
khususkan untuk para pekerja misalkan saja SMK. Dalam hal ini bukanlah sebuah
karakter sebagai seorang pemimpinlah yang di perlukan oleh negara. Namun,
negara ini akan menciptakan sebuah kekuasaan yang ingin menancapkan dominasi
kapitalisme monopoli asing. Maka, negara ini akan menciptakan pekerja yang
besar dibandingkan menciptakan seorang yang mandiri dalam hal urusan ekonomi.
karakter yang dibangun adalah karakter yang tidak seseuai dengan lingkungan
yang ada di lingkungan pelajar. Dimana pelajar diajarkan sebuah karakter yang
ada di lingkungan pekerja. pelajar di harapkan dapat mematuhi aturan dari
penguasa.
Menurut
Foucoult, kurikulum merupakan sebuah bentuk dari kekuasaan penguasa. Dimana
dalam sebuah kurikulum terdapat normalisasi yang diberikan penguasa untuk para
pelajar yang ada. Pelajar di produksi untuk menjadi pekerja yang bekerja kepada
asing. Kemudian para pelajar ini diberikan aturan-aturan yang mengikat serta
memenjarakan mereka ke dalam pengetahuan semu. Dimana pengetahuan di reduksi
oleh negara demi kepentingan kapitalisme monopoli. Kemudian selain Foucoult,
Giroux, yang merupakan seorang pemikir radikalisme tentang pendidikan, yang menolak
pendidikan demokratis yang neoliberalisme serta feodalisme. Menurutnya,
kontradiksi pendidikan merupakan sebuah praktik-praktik buruk dari pendidikan
yang berorientasi ekonomi.
Dalam
kaitannya kurikulum 2013 ini diberikan kepada siswa bukan sebgai sebuah
pendidikan yang memberikan pengetahuan luas kepada pelajar. Pendidikan di
gunakan sebagai sebuah bentuk kekuasaan yang digunakan oleh kapitalisme untuk
menciptakan tenaga kerja untuk sebuah perusahaan. Untuk itu, kurikulum 2013 ini
harus menjelaskan siswa secara langsung kepada pelajar tentang kurikulum ini.
Pendidikan yang seharusnya menjadi sebuah pengetahuan kepada pelajar, di
reduksi menjadi sebuah pendidikan yang berorientasi pasar kerja. Yang mana
pendidikan ini, merupakan sebuah pendidikan yang dipakai untuk kepentingan
kapitalisme. Demikianlah tentang pendidikan kurikulum 2013 yang ada, yang
merupakan orientasi dari pasar kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar