tester slide

Minggu, 09 Februari 2014

ANALISA ARTIKEL

            Dalam kasus yang terjadi dalam artikel, memang terjadi konflik keluarga yang mengakibatkan tewasnya seorang perempuan yang bernama rahayu. Konflik terjadi akibat sahroni menempeleng istrinya duakali dan membenturkan kepalanya ketembok tiga kali, akibatnya istrnya tersebut mengeluarkan darah dari hidung dan tewas seketika. Karena sahroni ingin membawa sang anak pulang dan sang istri tidak mengijinkannya, Menurut Laura M. Purdy kekerasan terhadap wanita memang sering terjadi dalam institusi keluarga.
Seorang laki-laki sering menganiaya bahkan mengeksploitasi seorang wanita sehingga mengakibatkan anak menjadi sebuah alasan bahkan menjadi korban konflik yang terjadi dalam institusi keluarga ini. bahkan dalam artikel ini sang mertua dari sahronipun ikut campur dalam masalah keluarga anaknya. Tak bisa disangkal memang dalam sebuah keluarga terjadi suatu konlik kecil yang semestinya bisa di atasi secara kepala dingin dan secara sadar. seorang wanita dalam artikel ini memang menjadi korban akibat kemarahan seorang lelaki yang tidak lain adalah suaminya sendiri. suaminya yang menganiaya sang istri ini merasa menyesal sehingga sang suami di laporkan ke pihak kepolisian dikarenakan menganiaya sang istri hingga menghilangkan nyawa sang istri ini. akibatnya anaknya pun menjadi piatu dengan meninggalnya sang istri ini.
            Eksploitasi terhadap wanita memang tidak bisa dilakukan begitu saja oleh oleh seorang laki-laki. Bagaimana pun juga eksploitasi memang selalu berakibat buruk dalam sistem kehidupan manusia. Seorang laki-laki tidak bisa berbuat semau mereka sendiri terhadap wanita. Dalam argumen Laura M. Purdy sudah jelas kerugian seorang wanita memang terjadi dalam kasus ini, seorang anak yang menjadi sebuah rebutan yang tidak bisa juga salahkan, mereka berebut anak semata wayang mereka. Akibatnya anak mereka saat ini tidak bisa berbuat apa-apa karena sang ibu sudah meninggal dan sang ayah mendekam di balik jeruji penjara. Dinginnya penjara diharap membuat sahroni sadar akan perbuatannya. Meskipun dia sudah menyesal namun hal ini tidak bisa untuk di benarkan dalam sebuah mata hukum.

Seorang wanita tidak seharusnya menjadi pelampiasan amarah dalam institusi keluarga. Karena jika hal itu dibiarkan maka akan berbuntut buruk bagi keluarga tersebut. bahkan anak pun menjadi korban juga dalam konflik keluarga. Anak yang tidak tahu apa-apa itu menjadi korban secara tidak langsung inilah apa yang dikatakan oleh Laura M. Purdy sebagai babystrike. Yakni anak menjadi korban akibat konflik yang terjadi dalam internal keluarga. Bahkan jika ketidaksetaraan ini di teruskan maka dalam hal pengasuhan anak menjadi beban keluarga itu. Beban yang tidak setara ini membuat seorang wanita memang menjadi ekspoitasi seorang laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar