tester slide

Minggu, 28 September 2014

REVIEW BUKU PENELITIAN TINDAKAN KELAS “SEBAGAI PENGEMBANGAN PROFESI GURU” KARYA DR. KUNANDAR

Dalam sebuah proses pendidikan kelas merupakan sebuah pembelajaran bagi semua orang yang dilakukan oleh murid dan guru. Dimana murid dan guru merupakan sebuah masyarakat sekolah yang ada dalam institusi pendidikan. Proses sebuah pendidikan dapat dilihat dari kualitas guru. Maka dari itu setiap guru harus mempunyai sebuah tulisan-tulisan untuk memberikan sebuah gambaran tentang bagaimana sebuah pendidikan dapat berjalan secara dialogis. Dimana menurut Paulo Freire dalam sebuah pendidikan harus mempunyai sebuah pendidikan yang tidak hanya pada proses guru yang mengajar, namun juga murid yang memberikan argumennya dalam pendidikan.
Dalam pendidikan orang dewasa ini jelas merupakan sebuah penindasan yang terjadi dalam institusi pendidikan, dimana murid dianggap tidak mengetahui apapun, sedangkan guru mempunyai pengetahuan yang luas. Kemudian untuk meningkatkan kinerja guru, sebuah institusi pendidikan biasanya melakukan peningkatan kinerja guru melalui karya tulis ilmiah guru. Yang mana dalam karya tulis ini, diharapkan guru memiliki sebuah hasil yang paling baik dalam memberikan pengajaran yang bersifat humanis. Pendidikan yang dengan melalui penelitian merupakan sebuah proses yang harus dilalui oleh pendidik untuk memberikan sebuah jawaban mengenai pertanyaan, teknik pengajaran apa yang paling disukai oleh pelajar? Untuk itu perlunya sebuah pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh pendidik itu diperlukan untuk menciptakan sebuah suasana pengajaran yang menyenangkan namun, bisa dipahami oleh siswa itu sendiri. Selain itu, dengan menulis ilmiah guru juga bisa memahami karakteristik siswa yang akan diajar. Sehingga mudah untuk menentukan serta mengarahkan pendidikan yang berkarakter tersebut kedalam sebuah tulisan ilmiah.
Salah satu tulisan ilmiah dalam pendidikan mempunyai berbagai model dalam pengembangannya, salah satunya adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas atau biasanya yang disingkat sebagai PTK merupakan salah satu metode penelitian untuk memberikan sebuah jawaban mengenai pembelajaran yang diterapkan dalam sebuah pendidikan. Dengan kata lain pada PTK merupakan sebuah metode untuk meningkatkan sebuah pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik dalam sebuah kelas di sekolah. Menurut kurt lewin, penelitian tindakan merupakan sebuah penelitian yang harus memenuhi empat tahap penelitian yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dimana guru memberikan sebuah penelitian didalam arena pembelajaran yang tidak diketahui oleh siswa di kelas. Kemudian menurut Kemmis dan Mc. Tagart, penelitian tindakan merupakan suatu bentuk dari tindakan self-inquery kolektif yang dilakukan oleh partisipan didalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam dunia sosial atau pendidikan. Adalah sebuah keadilan apabila seorang guru mempnyai keyakinan bahwa murid bisa memberikan sebuah pendidikan yang membebaskan bagi murid. Sehingga murid dapat merasakan sebuah pendidikan yang benar-benar manusiawi. Dan mempunyai sebuah pandangan yang berbeda dalam sebuah pendidikan.
Kemudian, penelitian ini juga dalam penelitian tindakan ini juga memberikan tiga prinsip berkaitan dengan penelitian ini : yang pertama, adanya suatu partisipasi dari peneliti dari suatu program atau kegiatan. Yang kedua, adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan penelitian melalui penelitian tindakan tersebut. Yang ketiga, adanya tindakan untuk meningkatkan kualitas dari kegiatan tersebut. Penelitian tindakan juga dapat dikatakan sebagai sebuah penelitian kualitatif, meskipun didalamnya terdapat data-data yang harus dikaji dalam sebuah penelitian. Adapun beberapa ciri-ciri penelitian tindakan yang dibedakan menjadi dua, ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus, ciri-ciri umum dalam penelitian tindakan kelas ini menurut Cohen dan Manion, 1980 :
1.      Situasional, kontekstual berskala kecil, praktis, terlokalisasi, dan secara langsung relevan dengan situasi nyata.
2.      Memberikan kerangka kerja yang teratur dalam pemecahan masalah.
3.      Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu dalam sebuah penelitian.
4.      Partisipatori, karena adanya kontak secara langsung antara guru dan murid.
5.      Self-evaluation, yaitu penambahan aksesoris secara terus menerus yang divaluasi dalam situasi yang ada.
6.      Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan.
7.      Secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan internal dan eksternalnya lemah.
Sedangkan pada ciri-ciri khusus yang disampaikan oleh whitehead,2003 :
1.      Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen dalam meningkatkan pendidikan.
2.      Dalam penelitian tindakan kelas ada maksud jelas untuk melakukan intervensi kedalam meningkatkan pemahaman dan praktik seseorang.
3.      Dalam penelitian tindakan kelas terdapat tindakan yang berpengetahuan, berkomitmen dan bermaksud.
4.      Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantuan sistemik untuk menghasilkan data atau informasi valid.
5.      Dalam penelitian tindakan kelas terdapat deskripsi autentik tentang tindakan.
6.      Perunya validasi dalam penelitian.
Maka dari itu dalam penelitian tindakan yang dimaksud kemmis dan mc. Taggart memberikan kerangka berpikir seperti berikut :
Dalam kerangka berpikir yang seperti ini, merupakan sebuah kerangka berpikir dengan pola yang sangat fleksibel terhadap murid di kelas. Dimana pertama untuk melakukan action research guru menggunakan sebuah rencana tentang sebuah kegiatan yang akan dilakukan disebuah kelas. Rencana ini dimaksudkan agar dalam setiap kegiatan yang ada di kelas, merupakan hal bentuk untuk memberikan respon siswa dalam mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Cara yang paling mudah untuk melakukan sebuah perencanaan adalah dengan cara melihat sebuah kegiatan melalui sebuah permainan. Dimana permainan ini berperan sebagai permainan identitas seorang murid. Sehingga guru juga akan melihat permainan juga dalam bentuk-bentuk kegiatan yang menyenangkan antara murid dan guru. Yang kemudian adalah tindakan atau action merupakan sebuah kegiatan yang mengharuskan murid untuk berperan sesuai peranan yang telah dipilih dan kemudian diaplikasikannya melalui sebuah media diskusi, tulisan, maupun keduanya. Disamping itu juga untuk membentuk sebuah kegiatan yang berhasil juga perlu adanya sebuah refleksi dari seorang guru. Guru disini berperan sebagai seorang pengamat yang bertugas untuk melakukan sebuah observasi. Yang merupakan sebuah kegiatan selanjutnya yang akan membentuk sebuah kegiatan siswa sehingga tidak perlu melakukan sebuah kegiatan wawancara secara mendalam. Setelah melakukan observasi seorang guru juga perlu untuk melakukan sebuah refleksi yang mana refleksi juga merupakan sebuah kegiatan lanjutan untuk menentukan kegiatan selanjutnya. Sehingga penelitian tindakan dapat dilakukan secara terus menerus tanpa ujung untuk mendapat sebuah aktivitas pembelajaran yang efektif.
Refrensi           :

Kunandar, DR.2013.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:Rajawali Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar