tester slide

Sabtu, 08 Februari 2014

KERANGKA TEORI KRITIS HERBERT MARCUSE





LANDASAN FILOSOFIS-TEORI KRITIS HERBERT MARCUSE-LATAR BELAKANG KELUARGA DAN PENDIDIKAN

Bab I
Pendahuluan
Dalam perkembangan mengenai teori-teori yang ada memberikan sebuah metode-metode berpikir bagi manusia, dimana dalam berpikir manusia akan mengeluarkan teori-teori yang mungkin bisa di gunakan oleh orang lain. Kemudian dalam teori-teori sosiologi kita dapat melihat tahapan-tahapan perkembangan teori sosiologi, dari klasik, modern, kritis dan kontemporer. Dalam sosiologi terdapat beberapa tokoh yang menjadi arus utama dalam setiap teori sosiologi, yakni karl marx, max weber, dan emile durkheim.

Kemudian dari para tokoh-tokoh sosiologi diatas berkembang berbagai teori-teori sosiologi di dunia dengan mengikuti perkembangan jaman yang ada di dunia, serta berbagai masalah dan fenomena yang terjadi di masyarakat.  Kemudian terdapat teori yang terkandung kemudian didalam sebuah teori sosiologi, yakni teori kritis. Dimana teori kritis ini diawali dari sebuah universitas yang ada di jerman, yakni universitas frankurt. Kemudian untuk mengembangkan hal ini dalam kaitannya terdapat beberapa tokoh yang mengambil dari teori karl marx, dimana dalam teori karl marx menampilkan berbagai perjuangan tentang penindasan. Ketika terjadi penindasan-penindasan inilah maka di dalam universitas frankurt melakukan berbagai diskusi-diskusi untuk menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang lebih baik. Yang kemudian selanjutnya dalah untuk memberikan sebuah masukan kepada negara, tentang tindakan-tindakan yang harus diambil.
Dari sini, kemudian muncul berbagai tokoh-tokoh dalam menciptakan teori-teori kritis. Salah satunya adalah herbert marcuse. Herbert Marcuse lahir pada tahun 1898, anak tertua dari seorang pedagang Berlin. Marcuses adalah Yahudi tapi ini sebagian besar soal ketidakpedulian selama masa kecilnya, masa asimilasi yang cepat. Dalam pendidikannya dia adalah seorang yang mengikuti kekejaman militer dari jerman. Dimana dia mengikuti berbagai macam wajib militer yang di terapkan oleh pemerintahan Jerman. Kemudian dia mengambil pendidkan di Universitas Feirburg mengambil jurusan filsafat yang diajarkan oleh Edmund Husserl. Kemudian makalah ini menulikan beberapa hal yang digunakan oleh marcuse untuk menjadikan sebuah teori kritis.



Bab II
ISI
Dalam tulisan ini membuat beberapa pemikiran yang dikeluarkan oleh herbert marcuse. Dimana dalam tulisan ini akan dipakai beberapa bagian yang dipakai untuk mendapatkan pengenalan yang ada.
1.      Landasan filosofis
                 Seperti hal yang diajarkan oleh gurunya yang seorang pendiri jurusan filsafat di universitas feirburg. Herbert Marcuse adalah seorang fenomenologi yang berasal dari sebuah aliran filsafat yang pertama kali di kembangkan ole edmund husserl. Dalam sebuah aliran filsafat ini dia mempelajari berbagai macam fenomenologi yang ada dalam sebuah kehidupan. Jika max horkheimer dan adorno menyoroti sejarah tentang munculnya rasionalitas zaman ini, marcuse menyoroti bagaimana rasonalitas zaman ini berfungsi sebagai ideologi dan dominasi. Dalam artian, marcuse berpendapat ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang sebenarnya dapat membebaskan manusia dari tuntutan untuk bekerja keras ternyata menjadi sistem penguasaan total dalam masyarakat. Intinya, marcuse akan mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi dominasi yang mengkungkung kehidupan manusia itu sendiri.
            Marcuse juga berbicara banyak tentang rasionalitas teknologi, ciri utama rasionalias ini adalah bersifat ideologis, artinya rasionalitas teknologi ini tidak lagi netral, karena sebenarnya dia telah menyediakan dirinya sebagai sarana bagi pelestarian kekuasaan yang ada. Rasio terjebak menjadi ideologi ini akhirnya kehilangan sifat yang hakiki sebagai rasio. Karena itulah ia telah kehilangan sifat kritisnya yang semata-mata menjadi instrumentalis. Rasionalitas ini akhirnya akan menghasilkan suatu sistem kemasyarakatan yang  bersifat represif dan totiliter.
              Represif artinya sistem yang menindas kemampuan-kemampuan alamiah manusia untuk mengungkapkan kebebasannya sebagai sesuatu yang essensial. Sedangkan arti totaliter berarti sistem ini bersifat menyeluru dan mengurusi segala hal.
                Ciri kedua rasionalitas ini adalah nilai-nilai yang melandasi rasionalitas ini memakai nilai-nilai yang menekankan pada efesiensi, produktivitas, kelancaran, dan kepastian matematis. Orientasi terhadap nilai-nilai tersebut, menuntut pendekatan yang paling tepat mencapai nilai-nilai tersebut. Pendekatan ini yang tepat adalah pendekatan kuantitatif.
          Keadaan yang menjadikan rasionalitas teknologi seperti ini seakan-akan memberikan repressive tolerance, yaitu suatu keadaan yang tampaknya toleran dan memberi kesan seolah-olah memberikan kebebasan yang seluas-luasnya, padahal maksudnya tidak lain adalah penindasan dengan dia melihat bahwa teknologi tersebut akan menghancurkan kehidupan sosial manusia dalam pandangan dunia. Landasan filosofis dari herbert marcuse yang berpandangan dengan fenomenologis tersebutlah yang membuat pemikiran kritis. Herbert marcuse menjadi sebuah pemikiran yang tidak bisa dipahami oleh kaum dari rasionalitas. Dimana rasionalitas akan menyebabkan perkembangan kebebasan akan terbatisi oleh rasionalitas yang dipakai. Dengan berpandagan secara fenomenologis marcuse mencoba membuat sebuah teori kritis yang memang dari beberapa tulisannya menggunakan dari pendahulanya, yakni karl marx. Dimana karl marx adalah dasar dari berbagai teori kritis yang ada dalam dealektika matrialesme historis. Marcuse mencoba membangun sebuah filsafat kritis dengan belajar dari gurunya yakni edmund husserl. Dengan menggunakan fenomenologi.
2.      Teori Kritis Herbert Marcuse
Dalam teori kritisnya herbert marcuse cenderung memberikan kritikan terhadap fasisme nazi yang berkembang pada saat itu. Dimana dalam fasisme nazi ini memberikan tolak belakang terhadap sosialismenya marx yang terbangun di jerman. Dalam hal ini marcuse serta beberapa kawannya mencoba untuk mengkritisi beberapa pandangan serta tindakan yang di buat oleh fasisme nazi atau yang berkuasa saat itu. Dia memberikan gambaran tentang industrialisasi yang ada di jerman, dengan munculnya berbagai industriali tersebut.
Perkembangan teknologi membuat manusia sulit untuk mendapatkan sebuah kesejahteran. Dimana dalam konstruksi sebuah negara terdapat dua teori yang berkemabang yakni negara kesejahteraan atau welfare state. Dalam teorinya ini dia mempunyai berbagai kritikan terhadap fasisme nazi yang dilakukan oleh pemerintahan jerman pada waktu itu. Pandangan kritis inilah yang membuatnya menjadi salah satu pelopor adanya sebuah teori kritis yang berada di negara jerman tersebut. Serta menjadikan marcuse menjadi salah satu pencipta teori kritisnya.
Kemudian untuk menciptak teorinya dia bersama dengan para teori kritis yang lain mencoba untuk membangun sebuah dasar dan proses dari peran dan kepentingan yang dipakai untuk menciptakan teori. Selanjutnya untuk membawa teori kritisnya dia serta beberapa kawannya melakukan diskusi-diskusi yang di kembangkan di universitas frankurt. Beberapa dasar dari teorinya ini membawanya kepada sebuah teori kritis yang hingga saat ini digunakan sebagai sebuah analisa terhadap negara. Peran serta pengetahuan akan pentingnya tentang sebuah negara yang mensejahterakan masyarakatnya. Dengan pengacuan tersebut marcuse menggunakan beberapa teori tentang masyarakat industrialisasi yang ada di negara jerman. Perkembangan masyarakat industri ternyata tidak mengubah beberapa hal yang paling penting di masyarakat jerman pada waktu itu. Dimana dalam masyarakat jerman, kemiskinan masih menjadi peluang yang tidak akan terselesaikan dalam beberapa waktu yang ada di jerman. Kepemimpinan fasisme nazi yang semakin merajalela membuat masyarkat jerman menjadi miskin.
Kritikannya terhadap perkembangan industri ini mengakibatkan jerman menjadi negara yang miskin dalam hal kesejahteraan. Dimana para pekerja kemudian beralih menjadi buruh di sebuah pabrik industri di jerman. Dimana industri dan pengetahuan masih menjadi alat dominasi kekuasaan fasisme nazi di jerman. Kesalahan tafsir terhadap teori marx membuat fasisme jerman tidak mengetahui betul dasar dan konsepsi teori marx kala itu. Bahkan marcuse mengungkapkan bahwa fasisme nazi ini membuat beberapa masyarakat menjadi kurang sejahtera terhadap kebutuhan ekonominya.
Semacam dengan perbudakan, konsep industrialisasi hanyalah konsep modern yang ada di jerman. Perbudakan dengan gaya baru ini membuat kesadaran ruang pikir pekerja menjadi kurang. Gaya baru perbudakan yang mengisyaratkan pelampauan logika Hegelian, telah mengarahkan analisis kepada suatu selubung kepentingan ideologis yang melingkupinya beserta dengan rasionalitas yang digunakan oleh mereka (semua pihak yang memiliki akses dan kepentingan akan hal perbudakan ini).
Munculnya subjek-subjek baru sarat akan historisitas yang kuat, di mana penjelajahan atasnya akan membawa manusia sampai pada suatu mekanisme sistem baru yang membuat dominasi teknologi tidak lagi terasa sebagai suatu dominasi yang menyedot keseluruhan diri manusia. Hal itu menampakkan dirinya melalui suatu transformasi dasar, dominasi menuju administrasi.
Uraian mengenai wahana teknologi yang menguraikan secara gamblang wahana-wahana dominasi dan proses alienasi dalam kerja mengarahkan perhatian pada suatu administrasi total. Artinya, hidup manusia secara masif telah ditaklukkan. Dan satu hal yang membuat mereka benar-benar membuat mereka tidak menyadarinya ialah bergesernya visi dunia dan manusia di bawah panji-panji “kepentingan ideologis”. Sebuah realitas paradoksal ditunjukkan di sini, di dalam visi dunia dan manusia yang baru.
Begitu paradoksnya hal ini hingga membuat manusia modern tak mampu meninjaunya sebagai sebuah proses dehumanisasi. Paradoks sebab sesungguhnya apa yang mereka dengungkan tentang suatu penghargaan yang tinggi akan hak asasi manusia sebagai visi baru mengenai dunia dan manusia, pada kenyataannya hanyalah sebuah pemenjaraan manusia melalui rasionalitas teknologis. Inilah realitas yang digugat oleh Marcuse sebab di dalam suatu “kebaikan” ternyata terdapat “kepentingan ideologis”.
Lantas di manakah letak perubahan tersebut? Administrasi total menyiratkan segala sesuatu yang diadministrasikan. Administrasi mengatasnamakan pelayanan publik demi kebaikan martabat manusia. Tetapi apa yang sesungguhnya ada di balik semuanya itu adalah sebuah formalitas perbudakan. Administrasi total menyiratkan kematian posisi negatif. Mereka semua dimasukkan ke dalam sistem ini. Bahkan, kontrol yang mereka lakukan tidak melulu nonteroristik sebagaimana yang terlihat. Mereka juga menggunakan kontrol-kontrol teroristik di mana kapitalis beraliansi dengan militer. Dalam setiap karyanya marcuse menentang tentang sebuah pemikiran yang positivistik. Dimana ia mengatakan bahwa pengetahuan selalu berkembang setiap jamannya.
3.      Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Herbert Marcuse lahir pada tahun 1898, anak tertua dari seorang pedagang Berlin. Para Marcuses adalah Yahudi tapi ini sebagian besar soal ketidakpedulian  selama masa kecilnya, masa asimilasi yang cepat. Bahkan Marcuse  sering bercanda bahwa pada Jumat malam salah satu bisa mendengar ibu memanggil keluar "Siegfried, Brunehilde, Shabbat!" Remaja Marcuse terjadi pada periode menjelang Perang Dunia I. Dimana marcuse pada saat itu mengalami kekejaman fasisme nazi yang mangakibatkan jutaan orang tewas. Kemudian pada saat remaja marcuse menjadi tentara jerman, dia ditugaskan di barisan belakang para tentara, sehingga dia tidak melihat api yang berkobar pada kala itu.
Kemudian dia melanjutkan sekolah di universitas feirburg jurusan filsafat. Dimana di universitas tersebut dia belajar pada edmund husserl, yakni seorang tokoh fenomenologis. Dalam hal ini herbert marcuse belajar banyak kepada edmund husserl. Disamping dia belajar fenomenologi dia juga belajar aliran filsafat yang lainnya. Kemdian marcuse lulus pada tahun 1922 dengan gelar Doktor. Kemudian dia bergabung bersama horkheimer di frankurt. Ketika marcuse mengajar di frankurt. Dominasi kekuasaan fasisme makin dirasakan oleh para masyarakatnya. Sehingga marcuse dan horkheimer mencoba membangun sebuah studi untuk mengkritisi tindakan yang dilakukan oleh fasisme nazi di jerman.
Kemudian dalam setiap studinya, marcuse yang kala itu bersama horkheimer menulis sebuah karya tentang masyarakat industri. Namun nampaknya semuanya mengalami jalan buntu ketika marcuse membangun sebuah teori kritis ini. Kemudian marcuse kembali untuk mengambil sebuah pendidikan di feirburg dan ketika saat itu dia menjadi sebuah husserlian dengan fenomenologisnya untuk yang kedua kalinya.
Demikianlah beberapa hal yang sejarah singkat seorang herbert marcuse yang merupakan seorang teori kritis di universitas frankurt jerman. Dengan berbagai kajian yang dilakukannya mencoba untuk melihat fasisme nazi. Mengkritisi serta melakukan tindakan kritis itulah yang dilakakukan oleh herbert marcuse dalam melihat kekerasan yang dilakukan oleh fasisme nazi.



BAB III
PENUTUP
Demikian makalah ini dibentuk, dengan melihat landasan filosofis yang ada pada pemikiran herbert marcuse. Dapat kita simpulkan bahwa herbert marcuse adalah seorang filsuf yang berlatar belakang fenomenologi. Karena diajarkan oleh gurunya yakni edmund husserl di universitas feirburg, Jerman.
Kemudian dalam tulisan-tulisannya marcuse cenderung mengkritisi tentang industrialisasi yang berkembang di jerman. Serta marcuse juga mengkritisi tentang fasisme nazi yang dilakukan oleh pemerintahan saat itu. Marcuse adalah seorang anak yang berasal dari keluarga pedagang. dia adalah seorang yang beragama yahudi. Pendidikan marcuse berawal di universitas feirburg jurusan filsafat. Dia diajar oleh seorang edmund husserl. Yang merupakan seorang yang membangun kontruksi fenomenologi di jerman. Bahkan dia juga melakukan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh marcuse untuk mendapatkan data-data yang lengkap.



DAFTAR PUSTAKA
Marcuse, Herbert.1964.one dimensional men.USA:Beacon Press

http://www.beacon.org/client/PDFs/1433_intro.pdf (diunduh pada tanggal 16 Oktober 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar